Austly🌼
.
.
.
.
.
Saat ini Lira sedang mengobrol dibawah pohon rindang bersama Auri. Ia menceritakan bahwa ibunya akan menikah lagi.
"Kamu serius Lir?" Auri.
"Iya Ri. Doain biar aku kuat yaa." Lira.
"Selalu. Semoga itu yang terbaik buat kalian semua." Auri.
"Aamiin. Makasih Ri." Lira.
"Sama-sama. Oh iya yang lain ga dikasih tau?" Auri.
"Nanti aku kasih tau sendiri, Ri. Semalem tuh sebenernya aku pengen cerita ke kamu. Tapi pasti kamu udah tidur." Lira.
"Jam berapa, Lir?" Auri.
"Setengah satu malem hahahaa." Lira.
"Dih iya dong udah mimpi indah melalang buana itumah. Haha. Terus kamu cerita ke siapa?" Auri bertanya sambil melirik mata Lira dengan maksud tertentu.
"Apasih Ri? Mata kamu mencurigakan gitu deh hahahah." Lira.
"Hiii aku tau kamu cerita ke siapa." Auri senyum penuh kemenangan.
"Ya iya mungkin tebakan kamu bener." Lira.
"Cieee makin deket aja nih sama Harry. Mak comblang malah jadi sasaran sendiri. Hahahah dasar Liraaa." Auri.
"Apasihh aku akan sukanya sama Kak Nando." Lira.
"Hemm yakin tuh? Bentar lagi juga suka sama Harry." Auri.
"Ih jangan gitu dong. Ucapan itukan doa. Aku maunya sama Kak Nando." Lira.
"Dih item begitu? Kamu mau?" Auri.
"Item manis dia itu. Kalah gula manisnya hahahah." Lira.
"Ih Lira ga waras. Hahahaha." Auri.
"Eh Ri?" Lira seketika berhenti tertawa dan menjadi sedikit serius.
"Iya iya ada apanih?" Auri.
"Aku jadi inget yang pas kamu bilang kalo Harry nanyain aku itu." Lira.
"Ohh yang ituu. Kenapa?" Auri.
"Yaa gapapa sih. Kenapa ga nanya langsung gitu ke aku. Kenapa harus ke kamu?" Lira.
"Gatau deh. Kenapa kamu ga tanya aja ke dia juga?" Auri.
"Ih apasi. Nanti aku dikira keGRan lagi." Lira.
"Tinggal tanya aja apa susahnya. Huu." Auri.
-flashback-
"Nih. Scrennshot-an chat aku sama Harry pas dia nanyain kamu." Auri mengirimi pesan disertai foto kepada Lira melalui sosmed.
"Oke aku baca dulu ya." Balas Lira.
Ternyata Harry bertanya kepada Auri apakah Lira menyukai Nando. Hal tersebut membuat Lira bingung. Untuk apa sampai menanyakan itu kepada Auri. Sedangkan dia dan Harry selalu berkomunikasi di sosmed. (Ya kalo ketemu langsung biasa aja gitu. Malu malu wkwk:v)
-end of flashback-
"Udah ah yang penting aku punya kontaknya Kak Nando. Hehe." Lira.
"Dasar. Ayo masuk kelas. Pelajaran terakhir nih. Sebentar lagi pulang." Auri.
"Let's gooooo." Lira.
.
.
.
S
K
I
P
.
.
.
"Ahh geraaah." Ajeng segera mengambil buku untuk dijadikan kipas dadakan. (Maklum gaes sekolahnya kekurangan kipas. Dan suka rebutan sama anak laki wwkwkw :3)
"Eh dengerin semuanya. Minggu depan kelas kita yang jadi petugas upacara. Jadi abis ini kita langsung pilih petugasnya ya. Mohon kerjasamanya." Ucap Elang. Si ketua kelas yang pendiam.
"Okesiaaap." Jawab satu kelas.
Dan pada akhirnya Lira terpilih menjadi protokoler, Diana sebagai pembaca doa, Ajeng menjadi salah satu pengibar bendera, dan Wanda pembaca naskah UUD 45. Dan kalian tau? Harry terpilih juga sebagai salah satu pengibar bendera. (Disekolah ini petugas pengibar bendera ada 12 orang. Banyak banget ya kaya mau tawuran. Eh ngga bercanda ko heheh😁)
"Mulai besok pulang sekolah kita harus latihan maksimal. Terutama buat petugas pengibar ya." Elang.
"Okee. Asal jangan kelamaan banget ya. Soalnya kasian yang rumahnya jauh." Lira memberi saran.
"Iyaa." Elang.
Selama latihan semuanya berjalan dengan lancar. Sampai pada hari latihan terakhir. Yaitu hari minggu.
"Lang? Udahan kan latihannya? Udah rapi semua tuh." Lira.
"Iya. Udah pada cape juga." Wanda.
"Iya udah selesai. Kalo mau pulang, pulang aja. Aku mau beresin bendera latihan dulu." Elang.
"Okee. Makasih, Lang." Wanda.
"Ayo, Nda pulang." Ajak Lira.
"Sipp aku ambil motor dulu ya. Kamu tunggu deket gerbang aja." Wanda.
"Okee." Lira.
Saat di dekat gerbang...
"Liraa duluan yaa." Ajeng melambaikan tangannya.
"Okee ati-atii." Lira.
"Pulang sama siapa, Lir?" Diana.
"Sama Wanda. Ini lagi nunggu dia ambil motor." Lira.
"Ohh yaudah aku duluan yaa." Diana.
"Okee ati-atii." Lira.
"Duhh Wanda mana ya? Kok lama gini." Batin Lira.
"Eh mau pulang bareng ga?" Tiba-tiba Harry datang dan mengejutkan Lira seperti hantu. (Hahaha anjay hantu😆)
"Yaampun. Kaget ih." Lira.
"Dih. Biarin. Udah buruan ayo mau bareng ga?" Harry.
"Udah Lir bareng Harry aja. Aku tadi lama soalnya pipis dulu. Eh kebelet sekarang. Airnya abis tadi. Apes banget kan." Wanda keluar membawa motornya dengan wajah menahan BAB. (Wkakwkakwkakwk😅😂😂)
"Ehh yaudah cepet pulang, Nda. Ati-ati yaaa." Lira.
"Okee. Dadaah." Wanda.
"Ih lama. Buruan naik." Harry.
"Iya iya. Sabar dong." Lira.
Akhirnya Lira pulang bersama Harry.
.
.
.
.
.
To be Continued...
Fyuhhh😪kelar juga bagian 5😀btw makasih buat kalian semua yang udah mau baca kisahku. Jangan lupa vote dan komen yaaa🤗mohon maaf bila ketikannya kurang memuaskan. Maklum yaa ngetiknya di hp😅
-Austly🌼
0 komentar :
Posting Komentar